Selasa, 20 Januari 2009

Kafful Adza fii Husnul Khuluq

Bismillahirrahmaanirrahim
Segala puji hanya milik Allah Ta’ala yang telah mempersaudarakan kita kaum muslimin diatas aqidah dan manhaj yang lurus. Kita memohon ampun kepada-Nya dan Kita berlindung kepada-Nya dari segala kejelekan-kejelekan jiwa kita dan dari kejelekan-kejelekan amalan kita.
Semoga Shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada manusia teladan, Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wasallam, keluarga, sahabat dan para pengikut sunnahnya hingga hari kiamat.
Wahai Sauadaraku... antum Ingin sukses bergaul di masyarakat? Pastinya setiap orang menginginkan sukses di dalam rumah sebagai anggota atau kepala keluarga dan di luar rumah sebagai salah satu anggota masyarakat. Nah yang dapat mempengaruhi dan mengantarkan kita sukses dalam bergaul dimasyarakat tidak lain, ialah adanya faktor pergaulan yang bagus, dengan landasan apa yang dinamakan Husnul khuluq alias akhlaq yang baik. Landasan ini saudaraku memiliki peran sangat penting dalam membentuk hubungan yang akrab dengan para tetangga.Dan Secara definitif, yang namanya Husnul Khuluq ini memuat beberapa pilar atau unsur sebagaimana yang tuturkan oleh Al-Imam Hasan al-Basri Rahimahullahu Ta'ala Anhu. Adapun Unsur pertama dari Husnul Khuluq tersebut yakni Kafful Adza atau kalau dibahasakan dengan bahasa kita berarti menghindarkan gangguan. kemudian Unsur lainnya yang juga patut kita miliki sebagai seorang muslim guna meraih sukses dalam bergaul yakni Badzlun Nada atau gemar mengulurkan bantuan. Adapun Unsur yang ke Tiga dari Husnul Khuluq yang juga patut kita jalankan dan tanamkan sebagai style kita selaku seorang muslim yakni Thalaqatul wajhi atau muka berseri-seri dan ramah.
Nah saudaraku se-Iman se Aqidah, apa yang disampaikan oleh al-Imam Hasan al-Basri Rahimahullahu Ta'ala Anhu ini, tentunya memerlukan penjelasan atau Syarah yang benar agar kita mampu menerapkannya di dalam kehidupan kita. Untuk itulah ana kutipkan syarah tentang Unsur-unsur Husnul Khuluq ini, sebagaimana yang ditulis oleh Ustadz Ashim bin Mushtofa Hafidzahullah.
Adapun sebagai unsur pertama dari Husnul Khuluq atau akhlaq yang baik, Kafful adza atau menghindarkan gangguan termaknai seseorang menahan diri untuk tidak mengganggu orang lain, baik gangguan terhadap harta, jiwa maupun yang berhubungan dengan kehormatan pribadi orang lain. Dalam hal ini, sandaranya adalah Sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam. Dimana Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam telah menegaskan penghormatan Islam terhadap tiga perkara ini dalam momentum yang dihadiri manusia dengan jumlah terbesar yang pernah ada pada zaman itu. Sebagaimana yang diriwayatkan al-Imam al-Bukhari dan Imam Muslim Rahimahullahu Ta'ala Anhu, Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya darah, harta dan kehormatan kalian terpelihara seperti kehormatan hari ini, di negeri kalian dan di bulan ini.”
Dan yang namanya Pengkhianatan, pemukulan, tindakan criminal, celaan, ghibah, semua itu termasuk perbuatan yang berpotensi memudarkan ikatan antar anggota masyarakat. Bahkan tidak jarang saudarakau hal tersebut menghancurkan ikatan kemasyarakatan yang telah terjalin baik. sehingga dalam hal ini, si pelaku tindak kejahatan tersebut telah tidak berniat baik untuk menahan diri dari mengganggu orang lain, sehingga tidak bisa dikatakan, ia telah berlaku baik dan mempergauli tetangga dengan cara yang baik pula.
Dan ingatlah wahai saudaraku...Semakin besar dan tinggi kedudukan pihak yang terdzalimi, maka semakin besar pula dosa yang harus ditanggung oleh pelaku. Artinya, kejahatan yang dilancarkan –misalnya- kepada orang tua sendiri, dosa dan kesalahan yang mesti dipikul oleh pelaku menjadi lebih besar. Karena, hak orang tua atas anak sangat besar. Begitu pula bila obyek perlakuan buruk adalah kerabat dekat aatu tetangga. Atas dasar itulah saudaraku, Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam mengingatkan sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim (semoga Allah merahmati mereka), dimana Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : “Demi Allah ia tidak beriman! Demi Allah, ia tidak beriman !,” (kemudian) ada seseorang yang bertanya : “Siapakah dia, wahai Rasulullah?” Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam (kemudian) menjawab :”Yaitu seseorang, yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguan-gangguannya.” Adapun di dalam riwayat lain dikatakan : “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguan-gangguannya.” Rawahu Muslim.
Wallahu a'lam. semoga bermanfaat........

al-Muharram

Bismillahirrahmaanirrahimm
Segala puji hanya milik Allah Ta’ala yang telah mempersaudarakan kita kaum muslimin diatas aqidah dan manhaj yang lurus. Kita memohon ampun kepada-Nya dan Kita berlindung kepada-Nya dari segala kejelekan-kejelekan jiwa kita dan dari kejelekan-kejelekan amalan kita.
Semoga Shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada manusia teladan, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga, sahabat dan para pengikut sunnahnya hingga hari kiamat.
Semoga Allah Azza wa Jalla selalu melimpahkan Rahmat-Nya pada kita semua.
Dan sudah menjadi kewajiban kita selaku seorang Muslim untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata 'ala disetiap tempat dan setiap saat. Terutama sekali nih, diwaktu-waktu yang Faadhil alias Utama. Sebab, pada saat itu, pahala dan ganjaran amalan ketaatan akan lebih besar.
Wahai saudaraku... Semoga Allah Azza Wajalla selalu menganugerahkan kepada kita Ilmu Yang bermanfaat dan amalan yang diterima. sekarang ini, kita sedang berada disalah satu waktu yang Faadhil. Dimana Allah Azza wa Jalla meninggikan kedudukan bulan ini yakni Bulan Muharam, dan menjadikannya salah satu dari empat bulan Haram atau bulan yang suci. Untuk itulah saudaraku, kita selaku seorang muslim tertuntut untuk mengagungkannya dan mengisi bulan Muharam ini dengan amalan-amalan yang telah diarahkan dan dicontohkan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam .
Dan ingat jangan menyikapi bulan ini dengan dingin tanpa upaya, atau malah di bulan Muharam ini kita tak mampu mengendalikan diri kita untuk berbuat pelanggaran-pelanggaran. Naudzubillahi mindzalik.
Semoga di Bulan Muharam ini, kita selalu tergugah dan memperoleh taufiq untuk menjalani salah satu bulan Haram ini dengan amal ketaatan, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam dan Para Sahabat Ridwanallahu 'Alaihim Jamian.
Untuk itulah Saudaraku, sekali lagi ana ingatkan diri ana pribadi dan antum semua, Bahwa kita selaku seorang muslim sudah barang tentu harus selalu berada di dalam ketaqwaan kepada Allah Azza wa Jalla, selain itu kita haruslah selalu memperhatikan perjalanan hidup kita , life style kita, serta pergantian siang dan malam kita. Karma pada hakikatnya, life style kita, perjalan hidup kita, merupakan perjalanan menempuh jalan akhirat. Dimana setiap ada hari yang berlalu, setiap ada waktu yang lewat. Maka, itu berarti kita semangkin jauh dari dunia kita, semakin jauh dari kehidupan kita dan tentunya kita semakin dekat dengan alam kubur, semakin dekat dengan akhirat kita. Dan berbahagialah orang-orang yang selalu bisa mengisi waktunya , bisa mengisi hari-harinya dengan sesuatu yang bisa mendekatkan dirinya dengan Allah Azza wa Jalla. Berbahagialah Saudaraku, orang yang mampu menyibukkan dirinya dengan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla dan menghindari kemaksiatan. Dan tentunya, berbahagialah orang-orang yang bisa mengambil pelajaran dari perubahan berbagai masalah dan kondisi dari hari-hari dan waktu-waktu yang dilaluinya. Selain itu berbahagialah orang-orang yang meyakini adanya hikmah-hikmah Allah Subhanahu Wata 'ala yang agung dan rahasia-rahasia-Nya, dengan melihat kepada perubahan berbagai hal dan kondisi dilingkungannaya. Lantas adakah diri kita termasuk kedalam orang-orang yang berbahagia ini? Mari Saudaraku, kita jadikan hidup kita, perjalan hidup kita, style kita, dengan menjadi bagian dari orang-orang yang berbahagia ini.
Allah Azza wa Jalla telah mengingatkan kita agar kita mampu untuk selalu memperhatikan perjalanan kehidupan kita. Sebagaimana Qur’an Surah An-Nur ayat 44 : “Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan.’
Dan tak terasa pada hari ini, kita telah 24 hari berpisah dengan tahun yang lalu, tahun yang akan menjadi saksi bagi kita nanti.
Lantas apa yang telah kita titipkan pada tahun lalu ? Apa yang telah kita perbuat di tahun lalu dalam rangka ketaatan kepada Allah serta itiiba kepada Rasul-Nya?
Lantas dengan apa kita akan menjalani tahun baru ini ?
Maka dari itu Saudaraku, sudah sepantasnyalah kita meng-introspeksi diri kita dan melihat urusan-urusan dan perbuatan-perbuatan kita, serta kelakuan-kelakuan kita. Jika sekiranya kita telah meninggalkan suatu kewajiban dalam ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla, maka segeralah bertaubat! dan mari kita segerakan untuk memperbaiki apa yang telah kita tinggalkan. Dan jika kita telah melakukan kedzaliman, kepada siapa saja, kepada orang tua, istri, sanak saudara, keluaraga, kerabat, teman, tetangga, atasan atau bawahan, dengan berbagai kemaksiatan-kemaksiatan dan hal-hal yang haram, misalkan berdusta, adu domba, riya’ mencari populeritas bukan mencari ridho Allah, berdalil dengan nama da’wah padahal untuk kepentingan pribadi atau malah memperjual belikan agama dan ayat-ayat Allah untuk uang dan hal-hal haram lainnya, maka... mari kita sadari bahwa hal tersebut adalah suatu kemaksiatan dan suatu keharaman, maka bergegaslah untuk meninggalkannya sebelum kematian, sebelum malaikat maut datang menjemput.
Sudah siapkah kita akan mati saudaraku? Sudah siapkah kita akan maut ?
Wahai sauadarku... Dan jika kita termasuk kedalam orang-orang yang diberi ke-Istiqomahan oleh Allah Azza wa Jalla di dalam menjalankan syariat agama ini di kehidupan sehari-hari sehingga yang namanya ketaatan adalah bagian dari life style kita, maka hendaklah kita selalu ber-syukur kepada Allah Subhanahu Wata 'ala dan hendaklah kita selalu memohon kepada Allah Subhanahu Wata 'ala, agar kita tetap Istiqomah tegak diatas syariat agama ini dan tegak diatas Sunnah Rasul-Nya hingga akhir hayat kita.
Wahai saudaraku...Saat ini kita telah berada di tahun baru 1430 hijriyah, dan bulan ini adalah awal permulaan tahun hijriyah tersebut yakni Bulan yang Allah Azza wa Jalla agungkan, bulan al-Muharram. Nah mari, di salah satu bulan yang Allah Azza wa Jalla agungkan ini, kita upayakan untuk selalu menghidupkan Sunnah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam dan kita upayakan untuk memperoleh pahala serta kebaikan bagi orang yang mengajak kepada petunjuk agama. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam, yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Rahimahullahu Ta'ala anhu, dimana Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa yang mengajak kepada suatu petunjuk, maka ia akan memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, dan tidaklah mengurangi sedikitpun dari pahala mereka.”
Wallahu a'lam bish-shawab. semoga bermanfaat.