Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kaifahalukum... Wahai saudaraku seiman se-Aqidah.
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Agama Adalah Nasehat" Kami (para Sahabat) berkata : "Untuk siapa wahai Rasulullah?" Beliau (Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam) berkata, "Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya dan para pemimpin kaum muslimin serta segenap kaum muslimin." Rawahu Muslim (semoga Allah merahmatinya).
Nah saudaraku...
Untuk mengamalkan sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam ini lah, Ana memperuntukkan apa yang Ana sebut sebagai nasehat (wallahu 'Allam), kepada diri Ana sendiri dan kepada Jama'ah-jama'ah Islam yang ada, agar berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman para Shalafus Shalih Ridwanallahu 'Alaihim Ajemain. Di dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh al-Imam Malik (semoga Allah merahmatinya) dan dishohiihkan oleh Al-Alamah Syaikh Muhammad Nashiruddin al-AlBani dalam Shohiih al-Jami', Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Aku tinggalkan atas kalian dua perkara, kalian tidak akan sesat selama kalian berpegang teguh kepada keduanya yakni Kitabullah (Al-Qur'an) dan sunnah Rasul-Nya. Masihkah kita ragu untuk berpegang pada keduanya... Padahal sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam.
Coba antum buka Al-Qur'an Surah An-Nisa ayat 59, disana sangatlah jelas dan terang, seterang sinar Matahari, dimana Allah Azza Wajalla menerangkan, "Jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya) jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya." Dan hanya kepada Allah lah kita beribadah dan hanya kepada-Nya lah kita memohon pertolongan. Sesungguhnya saudaraku... ilmu itu di dapat hanya dengan belajar...bukan dengan mimpi atau mengkhayal." Jadi saudaraku...Wajib atas kita dan semua jama'ah-jama'ah islamiyah yang ada untuk selalu menuntut ilmu yang syar'i dan menghindari bergolong-golongan yang tercela karna saudaraku.. hal tersebut hanya akan membawa kita kepada perpecahan, kemudian saling mentahjir dan saling mengkafirkan (Naudzubillahi mindzalik), padahal seharusnya lah kita saling tolong menolong dalam hal yang memberi manfaat dan memberikan kebaikan bagi kaum muslimin. Sebagaimana Qur'an Surah Al-Maidah ayat 2 : "Dan saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan ketakwaan dan jangalah kalian tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan." Dan yang tak kalah pentingnya yang harus kita ingat dan camkan di dalam dada-dada kita, bahwa Janganlah kita saling mendengki dan saling memusuhi satu sama lain. Di dalam riwayat Muslim (semoga Allah merahmatinya), Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Janganlah kalian saling mendengki dan janganlah saling memusuhi serta janganlah saling membelakangi.' Dan hendaknya kita semua harus mau menerima nasehat, jika memang nasehat tersebut sesuai dengan Al-Qur'an dan hadits yang shohiih. Karna Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda : "Agama ini adalah nasehat." Rawahu Muslim.
Jadi Saudaraku...jIka kita melihat sesuatu yang tidak benar dan menyalahi dari apa yang Rasulullah ajarkan dan contohkan dalam Ibadah dan prilaku, maka nasehatilah dengan cara-cara yang ma'ruf dan Rifq dengan bahasa yang baik, yang sesuai dengan al-Qur'an dan Hadits Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam yang shohiih, kemudian yang kita ingkari adalah perbuatannya bukan orangnya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad (semoga Allah merahmatinya) dengan derajat Hasan, dimana Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda, "Semua keturunan Adam pernah melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah yang mau bertobat." Selain itu saudaraku... jauhilah sikap berlebih-lebihan dalam Agama, karna Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam melalui haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad (semoga Allah merahmatinya) dengan derajat Shohiih, bersabda, "Jauhilah sikap berlebih-lebihan dalam Agama, sesungguhnya yang menghancurkan umat-umat sebelum kalian adalah sikap berlebih-lebihan dalam agama." Wallahu Allam bishowab.
Dan Ana akhiri apa yang ana namakan nasehat ini dengan do'a yang digunakan oleh Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu ketika mengakhiri perkataannya di dalam Kaifa ihtadaitu ila At-Tauhid Wa Ash-Shiroth Al-Mustaqim. "Ya Allah perbaikilah keadaan antara kami, persatukanlah hati kami dan tunjukilah kami jalan yang selamat. Ya Allah... Jadikanlah kami orang-orang yang memberi dan mendapat petunjuk. Bukan orang-orang yang sesat dan menyesatkan."
Ya Allah...hamba memohon kepada-Mu...Semoga apa yang hamba-Mu usahakan ini membawa manfaat bagi hamba-Mu pribadi dan kaum Muslimin, dan menjadikan apa yang hamba-Mu ini usahakan sebagai amalan yang ikhlas.
I'tikaf
13 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar