Dari Hudzaifah al Yamani, dia bercerita bahwa “Orang-orang bertanya kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya tentang keburukan karena khawatir akan menimpaku. Aku bertanya, “Wahai Rasulullah ! Kami dulu berkubang dalam kejahiliyahan dan kejelekan, lalu… Allah memberikan kebaikan Islam ini, akankah ada lagi kejelekan setelah kebaikan ini ?” Beliau Rasulullah Shalallahu Alaihi wasallam menjawab, “Ya.” Aku (Hudzaifah al Yamani) bertanya lagi, “Apakah akan ada lagi kebaikan setelah kejelekan setelah itu?” Beliau menjawab, “Ya, tetapi diikuti Dakhan (awan gelap/kekeruhan).” Aku bertanya lagi, “Apa itu dakhan ?” Beliau menjawab, “Satu kaum yang menjalankan sunnah, namun bukan sunahku, mengambil petunjuk bukan dari petunjukku. Engkau mengenali dan mengingkari kondisi mereka”. Aku bertanya lagi, “Akankah ada keburukan lagi setelah kebaikan itu ?” Beliau menjawab, “Ya. Yaitu para juru da’wah yang mengajak ke pintu jahanam. Barang siapa yang menjawab panggilan mereka, maka akan tercampakkan ke dalam jahannam.” Aku Berkata, ”Wahai Rasulullah ! Jelaskan cirri mereka kepada kami!” Beliau bersabda, “Mereka berasal dari kita sendiri dan mereka berbicara dengan bahasa kita…………. (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim dalam Al-Ajwibatun Nafi’ah ‘an Asilati Lajnati Masjidil Jami’ah Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, As- Sunnah 01/IX/1426H hal. 42)
I'tikaf
13 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar