Assalamualaikum...
Alhamdulillah... Segala puji hanya milik Allah Ta’ala yang telah mempersaudarakan kita kaum muslimin diatas aqidah dan manhaj yang lurus. Kita memohon ampun kepada-Nya dan Kita berlindung kepada-Nya dari segala kejelekan-kejelekan jiwa kita dan dari kejelekan-kejelekan amalan kita. Semoga Shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada manusia teladan, Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wasallam, keluarga, sahabat dan para pengikut sunnahnya hingga hari kiamat.
Wahai Saudaraku yang selalu mengharapkan sebaik-baik tempat kembali.. yakni Jannah
Setelah pembahasan mengenai unsur pertama dari Husnul Khuluq yakni Kafful Adza atau kalau dibahasakan dengan bahasa kita berarti menghindarkan gangguan, telah ana postingkan - yang kemudian dilanjutkan dengan postingan mengenai unsur kedua yakni Badzlun Nada atau gemar mengulurkan bantuan. Maka hari ini , akan ana postingkan unsur terakhir dari Husnul Khuluq yakni Thalaqatul Wajhi atau muka berseri-seri dan ramah., beserta pembahasannya sebagaimana yang di syarah oleh al-Ustadz Ashim bin Mushtofa Hafidzahullah. Toyib Saudaraku yang selalau mengharapkan Ridho Allah Azza wa Jalla. yang namanya Thalaqatul Wajhi alias muka berseri-seri nan ramah. Dijabarkan bahwa, kita diharapkan memiliki wajah bersahabat, akrab dan berseri-seri, tidak bermuka masam atau cemberut. Dan Tentang pentingnya senyum ini Saudaraku, Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda di dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Imam Muslim Rahimahullahu Ta'ala Anhu, ”Janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apapun, meski dengan wajah yang berseri-seri saat berpapasan dengan saudaraku.” Nah saudaraku... Dengan yang wajah berseri-seri, maka kita telah memasukkan kegembiraan kepada orang yang kita jumpai dan orang yang mendekati kita atau orang yang bergaul dengan kita. Selain itu wahai saudaraku, Wajah berseri juga mendatangkan ketenangan hati, sekaligus menghilangkan kesan cemberut, angker maupun bermuram durja. Betul tidak !? Bahkan nih, sebenarnya dengan wajah simpatik, ketenangan jiwa akan diperoleh oleh kedua belah pihak, yakni kita dan orang yang berpapasan dengan kita akan merasakan ketenangan hati sekaligus. Hal ini juga ditegaskan oleh Al-Alamah Syaikh Sholeh al-‘Utsaimin Rahimahullahu Ta'ala Anhu di dalamnya Kitabul Ilmi. Maka dari itu Saudaraku “Cobalah, niscaya Antum akan merasakannya.”
Adapun saudaraku... jika kita berlaku Sebaliknya, ber-muka masam, maka sedikit atau banyak, cepat atau lambat- kebanyakan manusia pun akan menghindar dari kita, mereka merasa tidak nyaman duduk berlama-lama atau ngobrol dengan kita yang bertipikal demikian alias bermuka masam serta tak ramah.
Jadi saudaraku... Dengan muka masam yang selalu melekat pada wajah kita, maka bisa jadi - kita sedang menderita sebuah penyakit yang dinamakan Hipertensi. Padahal dikatakan oleh Syaikh ‘Utsaimin Rahimahullahu Ta'ala Anhu, bahwa ketenangan jiwa dan wajah yang murah senyum, termasuk penangkal yang efektif untuk meredam penyakit Hipertensi. Oleh karenanya, orang yang mengalami penderitaan ini dianjurkan oleh dokter untuk menjauhi faktor-faktor pemicu emosi dan marahnya.
Nah saudaraku yang se-aqidah dan yang selalu senantiasa berada diatas manhaj yang Haq, demikianlah, tiga pilar yang bisa dijadikan sebagai landasan dalam bergaul ditengah masyarakat yang majemuk ini. Dan yang perlu diingat, pihak yang paling berhak diperlakukan dengan tiga pilar di atas ialah orang-orang yang paling dekat dengan kita. Sekali lagi saudaraku, pihak yang paling berhal diberlakukan dengan tiga pilar dari Husnul Khuluq ini adalah orang-orang yang paling dekat dengan kita. Kadi jangan sebaliknya. Ingat Jangan sebaliknya ! Dimana kita selalu berusaha menampilkan kebaikan di hadapan orang lain, namun dengan keluarga sendiri, ayah-ibu, suami, istri, anak-anak, dan saudara-saudara, serta kaum kerabat kita acuh tak acuh serta bermuka masam. Seolah-olah kita tak kenal dengan mereka. Ini adalah kekeliruan... Ya ini adalah kekeliruan dan sikap memutar balikkan timbangan. Semoga kita tidak demikian..Wallahu a’lam bish-shawab.
Semoga Allah Azza wa Jalla selalau memudahkan kita untuk selalu berHusnul Khuluq kepada orang-orang terdekat kita, kerabat kita, serta saudara-sauadara kita se-Iman dan Se-aqidah
Amin.. ya Rabbal 'Alamin...
Alhamdulillah... Segala puji hanya milik Allah Ta’ala yang telah mempersaudarakan kita kaum muslimin diatas aqidah dan manhaj yang lurus. Kita memohon ampun kepada-Nya dan Kita berlindung kepada-Nya dari segala kejelekan-kejelekan jiwa kita dan dari kejelekan-kejelekan amalan kita. Semoga Shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada manusia teladan, Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wasallam, keluarga, sahabat dan para pengikut sunnahnya hingga hari kiamat.
Wahai Saudaraku yang selalu mengharapkan sebaik-baik tempat kembali.. yakni Jannah
Setelah pembahasan mengenai unsur pertama dari Husnul Khuluq yakni Kafful Adza atau kalau dibahasakan dengan bahasa kita berarti menghindarkan gangguan, telah ana postingkan - yang kemudian dilanjutkan dengan postingan mengenai unsur kedua yakni Badzlun Nada atau gemar mengulurkan bantuan. Maka hari ini , akan ana postingkan unsur terakhir dari Husnul Khuluq yakni Thalaqatul Wajhi atau muka berseri-seri dan ramah., beserta pembahasannya sebagaimana yang di syarah oleh al-Ustadz Ashim bin Mushtofa Hafidzahullah. Toyib Saudaraku yang selalau mengharapkan Ridho Allah Azza wa Jalla. yang namanya Thalaqatul Wajhi alias muka berseri-seri nan ramah. Dijabarkan bahwa, kita diharapkan memiliki wajah bersahabat, akrab dan berseri-seri, tidak bermuka masam atau cemberut. Dan Tentang pentingnya senyum ini Saudaraku, Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda di dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Imam Muslim Rahimahullahu Ta'ala Anhu, ”Janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apapun, meski dengan wajah yang berseri-seri saat berpapasan dengan saudaraku.” Nah saudaraku... Dengan yang wajah berseri-seri, maka kita telah memasukkan kegembiraan kepada orang yang kita jumpai dan orang yang mendekati kita atau orang yang bergaul dengan kita. Selain itu wahai saudaraku, Wajah berseri juga mendatangkan ketenangan hati, sekaligus menghilangkan kesan cemberut, angker maupun bermuram durja. Betul tidak !? Bahkan nih, sebenarnya dengan wajah simpatik, ketenangan jiwa akan diperoleh oleh kedua belah pihak, yakni kita dan orang yang berpapasan dengan kita akan merasakan ketenangan hati sekaligus. Hal ini juga ditegaskan oleh Al-Alamah Syaikh Sholeh al-‘Utsaimin Rahimahullahu Ta'ala Anhu di dalamnya Kitabul Ilmi. Maka dari itu Saudaraku “Cobalah, niscaya Antum akan merasakannya.”
Adapun saudaraku... jika kita berlaku Sebaliknya, ber-muka masam, maka sedikit atau banyak, cepat atau lambat- kebanyakan manusia pun akan menghindar dari kita, mereka merasa tidak nyaman duduk berlama-lama atau ngobrol dengan kita yang bertipikal demikian alias bermuka masam serta tak ramah.
Jadi saudaraku... Dengan muka masam yang selalu melekat pada wajah kita, maka bisa jadi - kita sedang menderita sebuah penyakit yang dinamakan Hipertensi. Padahal dikatakan oleh Syaikh ‘Utsaimin Rahimahullahu Ta'ala Anhu, bahwa ketenangan jiwa dan wajah yang murah senyum, termasuk penangkal yang efektif untuk meredam penyakit Hipertensi. Oleh karenanya, orang yang mengalami penderitaan ini dianjurkan oleh dokter untuk menjauhi faktor-faktor pemicu emosi dan marahnya.
Nah saudaraku yang se-aqidah dan yang selalu senantiasa berada diatas manhaj yang Haq, demikianlah, tiga pilar yang bisa dijadikan sebagai landasan dalam bergaul ditengah masyarakat yang majemuk ini. Dan yang perlu diingat, pihak yang paling berhak diperlakukan dengan tiga pilar di atas ialah orang-orang yang paling dekat dengan kita. Sekali lagi saudaraku, pihak yang paling berhal diberlakukan dengan tiga pilar dari Husnul Khuluq ini adalah orang-orang yang paling dekat dengan kita. Kadi jangan sebaliknya. Ingat Jangan sebaliknya ! Dimana kita selalu berusaha menampilkan kebaikan di hadapan orang lain, namun dengan keluarga sendiri, ayah-ibu, suami, istri, anak-anak, dan saudara-saudara, serta kaum kerabat kita acuh tak acuh serta bermuka masam. Seolah-olah kita tak kenal dengan mereka. Ini adalah kekeliruan... Ya ini adalah kekeliruan dan sikap memutar balikkan timbangan. Semoga kita tidak demikian..Wallahu a’lam bish-shawab.
Semoga Allah Azza wa Jalla selalau memudahkan kita untuk selalu berHusnul Khuluq kepada orang-orang terdekat kita, kerabat kita, serta saudara-sauadara kita se-Iman dan Se-aqidah
Amin.. ya Rabbal 'Alamin...
0 komentar:
Posting Komentar